Analisa Peran Orang Tua dalam Pendidikan Seks bagi Remaja.

By: Publication details: Malang: STT Satyabhakti, 2023.Penjelasan: xii, 66p. Hard Cover 29, 5 cmSubyek: LOC classification:
  • Z5055.I5 .S739 2023
Konten:
Minimnya pendidikan seks bagi remaja membuat angka remaja yang terkena penyakit HIV/AIDS tinggi. Remaja yang melakukan hubungan seks pranikah disinyalir adalah remaja yang tidak mendapatkan pendidikan seks dengan baik. Hal tersebut terjadi karena berbicara mengenai hal-hal yang bersifat seksual adalah hal yang tabu bagi sebagian kalangan masyarakat. Pendidikan seks yang tidak berjalan dengan baik salah satu nya karena orang tua tidak mengambil peran sebagai pendidik utama anak dalam memberikan pendidikan seks. Orang tua kerapkali melimpahkan tugas sebagai pendidik seks kepada guru di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat peran orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja. Memaparkan prinsip biblis-psikologis tentang peran orang tua, memaparkan pendidikan seks yang remaja dapatkan dan menemukan kesesuaian dan ketidaksesuaian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prinsip-prinsip biblika-psikologi peran orang tua, melihat pendidikan seks yang remaja dapatkan, dan menemukan kesesuaian prinsip peran orang. Subyek dari penelitian ini adalah lima remaja yang tergolong dalam usia 15-18 tahun. Remaja yang menjadi informan adalah remaja yang tergabung dalam suatu denominasi gereja yaitu GSJA Eben Haezer Satelit Ekklesia Surabaya. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena peneliti memiliki pengalaman bersama dengan setiap informan, sehingga peneliti dapat melakukan observasi yang mendalam kepada setiap informan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan kepada kelima informan remaja. Peneliti mendapati bahwa orang tua setiap informan berperan sebagai penasihat yang memberikan nasihat kepada setiap informan tentang pendidikan seks. Nasihat yang orang tua berikan kepada setiap informan berupa pengenalan identitas diri dan penjagaan diri. Informan pertama dan kelima kerap mendapatkan nasihat dari orang tua tentang pendidikan seks pada saat berbincang berdua dengan orang tua. Sedangkan informan kedua, ketiga, dan keempat mendapatkan pendidikan seks yang berupa himbauan dan nasihat dari orang tua pada saat kumpul keluarga. Selain menjadi penasihat, orang tua berperan menjadi teladan hidup bagi remaja. Kelima informan melihat orang tua sebagai teladan yang dapat ditiru karena kedekatan orang tua dengan Tuhan dan hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu informan. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pendidikan Seks, Remaja.
Tag-tag dari perpustakaan ini: Tidak ada tag dari perpustakaan ini untuk judul tersebut. Log masuk untuk menambah tag
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Jenis barang Current library Nomor panggil Copy number Status Tanggal jatuh tempo Kode batang
Skripsi, Tesis dan Disertasi Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Z5055.I5 .S739 2023 (Telusuri rak(Opens below)) 1 Not for loan 21772

Minimnya pendidikan seks bagi remaja membuat angka remaja yang terkena penyakit HIV/AIDS tinggi. Remaja yang melakukan hubungan seks pranikah disinyalir adalah remaja yang tidak mendapatkan pendidikan seks dengan baik. Hal tersebut terjadi karena berbicara mengenai hal-hal yang bersifat seksual adalah hal yang tabu bagi sebagian kalangan masyarakat. Pendidikan seks yang tidak berjalan dengan baik salah satu nya karena orang tua tidak mengambil peran sebagai pendidik utama anak dalam memberikan pendidikan seks. Orang tua kerapkali melimpahkan tugas sebagai pendidik seks kepada guru di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat peran orang tua dalam pendidikan seks bagi remaja. Memaparkan prinsip biblis-psikologis tentang peran orang tua, memaparkan pendidikan seks yang remaja dapatkan dan menemukan kesesuaian dan ketidaksesuaian.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prinsip-prinsip biblika-psikologi peran orang tua, melihat pendidikan seks yang remaja dapatkan, dan menemukan kesesuaian prinsip peran orang. Subyek dari penelitian ini adalah lima remaja yang tergolong dalam usia 15-18 tahun. Remaja yang menjadi informan adalah remaja yang tergabung dalam suatu denominasi gereja yaitu GSJA Eben Haezer Satelit Ekklesia Surabaya. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena peneliti memiliki pengalaman bersama dengan setiap informan, sehingga peneliti dapat melakukan observasi yang mendalam kepada setiap informan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan kepada kelima informan remaja. Peneliti mendapati bahwa orang tua setiap informan berperan sebagai penasihat yang memberikan nasihat kepada setiap informan tentang pendidikan seks. Nasihat yang orang tua berikan kepada setiap informan berupa pengenalan identitas diri dan penjagaan
diri. Informan pertama dan kelima kerap mendapatkan nasihat dari orang tua tentang pendidikan seks pada saat berbincang berdua dengan orang tua. Sedangkan informan kedua, ketiga, dan keempat mendapatkan pendidikan seks yang berupa himbauan dan nasihat dari orang tua pada saat kumpul keluarga. Selain menjadi penasihat, orang tua berperan menjadi teladan hidup bagi remaja. Kelima informan melihat orang tua sebagai teladan yang dapat ditiru karena kedekatan orang tua dengan Tuhan dan hubungan yang harmonis antara ayah dan ibu informan.
Kata Kunci: Peran Orang Tua, Pendidikan Seks, Remaja.

There are no comments on this title.

to post a comment.

Powered by Koha