Tinjauan Teologis Praktis Terhadap Potret Yefun Sebagai Oknum Ilahi Tertinggi Dalam Pandangan Suku Meybrat di Sorong-Papua

By: Publication details: Malang: STT Satyabhakti, 2006.Penjelasan: 62p. ilus, 29, 5cmSubyek: LOC classification:
  • Z5055.I5 .M305 2006
Ringkasan: Karya ilmiah ini diberi judul: "Tinjauan Teologis Praktis Terhadap Potret Yefun Sebagai Oknum Ilahi Tertinggi dalam Pandangan Suku Meybrat di Sorong-Papua.” Suatu acuan penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi bagi suku Meybrat di Sorong-Papua. Penginjilan merupakan amanat agung Allah yang dimandatkan kepada umat-Nya (orang-orang pilihan-Nya) untuk dilaksanakan. Pada umumnya beberapa denominasi gereja di Sorong sudah melaksanakan penginjilan untuk menjangkau suku Meybrat; namun kenyataannya, sebagian kecil suku Meybrat belum dimenangkan bagi Tuhan dan masih menganut kepercayaan leluhur mereka oleh karena metode yang digunakan tidak efektif. Dengan kata lain, metode penginjilan dan katekisasi yang digunakan kurang relevan dengan konteks hidup suku Meybrat dewasa ini. Pada judul di atas terdapat kata "Teologis Praktis” bertolak dari kata tersebut, maka hal-hal yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini difokuskan kepada pemahaman terhadap konteks kepercayaan suku Meybrat sebagai sarana penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi. Penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi dinilai sebagai suatu metode penginjilan yang efektif dalam upaya menjangkau suku Meybrat bagi Tuhan. Sebagai pembuktian bahwa metode penginjilan kontekstualisasi efektifuntuk menjangkau suku Meybrat, maka keseluruhan isi karya ilmiah ini akan dijabarkan menurut urutan logika yang rasional dan sistematis sebanyak empat bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: Bab I merupakan bab pendahuluan. Dalam bab tersebut akan dibahas enam pokok yang sangat mendasar, penting, dan wajib berdasarkan syarat penulisan karya ilmiah. Pokok-pokok tersebut meliputi: latar belakang, tujuan penulisan, metodologi penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan. Pembahasan dalam bagian ini menggambarkan secara singkat dan padat mengenai keseluruhan isi karya ilmiah. Bab II memahami latar belakang hidup dan kepercayaan suku Meybrat sebagai dasar bagi penginjilan kontekstualisasi dan katckisasi. Pembahasan dalam bab ini membcrikan pengertian yang integral mengenai seluk-beluk kehidupan dan kepercayaan suku Meybrat di Sorong-Papua. Pokok-pokok yang dibahas dalam bab ini adalah keadaan umum suku Meybrat dan kepercayaan asli suku Meybrat yang merupakan motor penggcrak dan pengendali bagi tingkah laku setiap individu maupun kelompok suku Mcybrat dalam hidup bermasyarakat. Pokok-pokok tersebut meliputi: pemahaman kepada yang ilahi, roh-roh, kematian dan kehidupan setelah kematian, serta pandangan suku Meybrat terhadap kekristenan. Bab III mengulas tentang dasar Alkitabiah mcngenai pemikiran Kristen tentang Allah, roh-roh, kematian, kehidupan setelah kematian dan kekristenan menurut Alkitab. Maksud dari pokok pembahasan ini ialah sebagai acuan untuk mcnemukan clemen-clcmcn penyatu antara pemikiran Kristen dengan pemahaman kepercayaan asli suku Meybrat. Elemen elemen penyatu berfungsi sebagai sarana kontekstuallisasi bagi penginjilan dan katekisasisebagai sarana. Bab IV membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan, perbedaan, persamaan, titik temu yang dapat dijadikan jembatan untuk penginjilan dan katekisasi serta saran bagi para utusan Injil dan gembala sidang.
Tag-tag dari perpustakaan ini: Tidak ada tag dari perpustakaan ini untuk judul tersebut. Log masuk untuk menambah tag
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Jenis barang Current library Nomor panggil Copy number Status Tanggal jatuh tempo Kode batang
Skripsi, Tesis dan Disertasi Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Z5055.I5 .M305 2006 (Telusuri rak(Opens below)) 1 Not for loan 21375

Karya ilmiah ini diberi judul: "Tinjauan Teologis Praktis Terhadap Potret Yefun Sebagai Oknum Ilahi Tertinggi dalam Pandangan Suku Meybrat di Sorong-Papua.” Suatu acuan penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi bagi suku Meybrat di Sorong-Papua. Penginjilan merupakan amanat agung Allah yang dimandatkan kepada umat-Nya (orang-orang pilihan-Nya) untuk dilaksanakan.
Pada umumnya beberapa denominasi gereja di Sorong sudah melaksanakan penginjilan untuk menjangkau suku Meybrat; namun kenyataannya, sebagian kecil suku Meybrat belum dimenangkan bagi Tuhan dan masih menganut kepercayaan leluhur mereka oleh karena metode yang digunakan tidak efektif. Dengan kata lain, metode penginjilan dan katekisasi yang digunakan kurang relevan dengan konteks hidup suku Meybrat dewasa
ini.
Pada judul di atas terdapat kata "Teologis Praktis” bertolak dari kata tersebut, maka hal-hal yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini difokuskan kepada pemahaman terhadap konteks kepercayaan suku Meybrat sebagai sarana penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi. Penginjilan kontekstualisasi dan katekisasi dinilai sebagai suatu metode penginjilan yang efektif dalam upaya menjangkau suku Meybrat bagi Tuhan.
Sebagai pembuktian bahwa metode penginjilan kontekstualisasi efektifuntuk menjangkau suku Meybrat, maka keseluruhan isi karya ilmiah ini akan dijabarkan menurut urutan logika yang rasional dan sistematis sebanyak empat bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut:

Bab I merupakan bab pendahuluan. Dalam bab tersebut akan dibahas enam pokok yang sangat mendasar, penting, dan wajib berdasarkan syarat penulisan karya ilmiah.
Pokok-pokok tersebut meliputi: latar belakang, tujuan penulisan, metodologi penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan. Pembahasan dalam bagian ini menggambarkan secara singkat dan padat mengenai keseluruhan isi karya ilmiah.

Bab II memahami latar belakang hidup dan kepercayaan suku Meybrat sebagai dasar bagi penginjilan kontekstualisasi dan katckisasi. Pembahasan dalam bab ini membcrikan pengertian yang integral mengenai seluk-beluk kehidupan dan kepercayaan suku Meybrat di Sorong-Papua. Pokok-pokok yang dibahas dalam bab ini adalah keadaan umum suku Meybrat dan kepercayaan asli suku Meybrat yang merupakan motor penggcrak dan pengendali bagi tingkah laku setiap individu maupun kelompok suku Mcybrat dalam hidup bermasyarakat. Pokok-pokok tersebut meliputi: pemahaman kepada yang ilahi, roh-roh, kematian dan kehidupan setelah kematian, serta pandangan suku Meybrat terhadap kekristenan.
Bab III mengulas tentang dasar Alkitabiah mcngenai pemikiran Kristen tentang Allah, roh-roh, kematian, kehidupan setelah kematian dan kekristenan menurut Alkitab. Maksud dari pokok pembahasan ini ialah sebagai acuan untuk mcnemukan clemen-clcmcn penyatu antara pemikiran Kristen dengan pemahaman kepercayaan asli suku Meybrat. Elemen elemen penyatu berfungsi sebagai sarana kontekstuallisasi bagi penginjilan dan katekisasisebagai sarana.
Bab IV membahas tentang kesimpulan dari keseluruhan pembahasan, perbedaan, persamaan, titik temu yang dapat dijadikan jembatan untuk penginjilan dan katekisasi serta saran bagi para utusan Injil dan gembala sidang.

There are no comments on this title.

to post a comment.

Powered by Koha