Analisis Terhadap Sistem Pendisiplinan di Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Malang Berdasarkan Konsep Punishment dalam Alkitab dan Teori Pembelajaran Behavioristik.

By: Publication details: Malang: Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti, 2022.Penjelasan: 113p. Hard Cover 29, 5 cmSubyek: LOC classification:
  • Z5055.I5 .S688 2022
Konten:
Pendisiplinan merupakan suatu hal yang sering dijumpai dalam kehidupan serta diterapkan dalam berbagai segi kehidupan guna membangun seseorang untuk mencapai sasaran dalam kehidupan. Pada dasarnya pendisiplinan yang berdasarkan prinsip Alkitab maupun yang diterapkan dalam sekolah-sekolah teologi, selalu memiliki unsur punishment atau hukuman. Allah juga melakukan tindakan Punishment kepada orang-orang yang melanggar peraturan sekalipun orang tersebut dikasihi-Nya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di SATI Jl.Raya Karanglo No. 94-103, Karanglo, Banjararum, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65100. Sumber data penelitian merupakan mahasiswa tingkat akhir yang telah hidup berasrama selama lebih dari tiga tahun sehingga dianggap sudah banyak mengetahui peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah. Punishment dalam teori pembelajaran behavioristik di terapkan di SATI dalam model Demerit dimana hukuman diberikan bertujuan untuk merubah seseorang menjadi lebih baik dalam segala hal. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa SATI selama ini menggunakan teori pembelajaran Behavioristik yang dipraktekkan dalam pola pendisiplinan demerit yang dapat melemahkan prilaku yang tidak diinginkan dan berakibat pada perubahan prilaku sebagian besar mahasiswa. Sedangkan temuan dari hasil penelitian ini ternyata sistem demerit dengan memberikan sanksi kerja itu terlalu ringan karena mahasiswa sudah terbiasa bekerja, mulai dari bangun pagi harus mengerjakan tugas harian dan juga kegiatan kerja bakti yang sering dilaksanakan di lingkungan sekolah, sehingga perlu dipikirkan bentuk sanksi yang lain yang lebih tepat dan memberikan efek jera. Dari hasil temuan tersebut di atas maka diharapkan Sati dapat mempertimbangkan punishment dalam pendisiplinan dengan bentuk yang baru serta penerapan pemberian reward kepada mahasiswa sebagai penyeimbang guna memacu mahasiswa agar dapat lebih disiplin dan semangat untuk belajar. Kata kunci: pendisiplinan, punishment, behavioristik.
Tag-tag dari perpustakaan ini: Tidak ada tag dari perpustakaan ini untuk judul tersebut. Log masuk untuk menambah tag
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)

Pendisiplinan merupakan suatu hal yang sering dijumpai dalam kehidupan serta diterapkan dalam berbagai segi kehidupan guna membangun seseorang untuk mencapai sasaran dalam kehidupan. Pada dasarnya pendisiplinan yang berdasarkan prinsip Alkitab maupun yang diterapkan dalam sekolah-sekolah teologi, selalu memiliki unsur punishment atau hukuman. Allah juga melakukan tindakan Punishment kepada orang-orang yang melanggar peraturan sekalipun orang tersebut dikasihi-Nya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan kepada mahasiswa yang menempuh pendidikan di SATI Jl.Raya Karanglo No. 94-103, Karanglo, Banjararum, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65100. Sumber data penelitian merupakan mahasiswa tingkat akhir yang telah hidup berasrama
selama lebih dari tiga tahun sehingga dianggap sudah banyak mengetahui peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah. Punishment dalam teori pembelajaran behavioristik di terapkan di SATI dalam model Demerit dimana hukuman diberikan bertujuan untuk merubah seseorang menjadi lebih baik dalam segala hal. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa SATI selama ini menggunakan
teori pembelajaran Behavioristik yang dipraktekkan dalam pola pendisiplinan demerit yang dapat melemahkan prilaku yang tidak diinginkan dan berakibat pada perubahan prilaku sebagian besar mahasiswa. Sedangkan temuan dari hasil penelitian ini ternyata sistem demerit dengan memberikan sanksi kerja itu terlalu ringan karena mahasiswa sudah terbiasa bekerja, mulai dari bangun pagi harus mengerjakan tugas harian dan juga kegiatan kerja bakti yang sering dilaksanakan di lingkungan sekolah, sehingga perlu dipikirkan bentuk sanksi yang lain yang lebih tepat dan memberikan efek jera. Dari hasil temuan tersebut di atas maka diharapkan Sati dapat mempertimbangkan punishment dalam pendisiplinan dengan bentuk yang baru serta penerapan pemberian reward kepada mahasiswa sebagai penyeimbang guna memacu mahasiswa agar dapat lebih disiplin dan semangat untuk belajar.
Kata kunci: pendisiplinan, punishment, behavioristik.

There are no comments on this title.

to post a comment.

Powered by Koha