Studi Eksegesis Teks Wahyu 2:12-17 dan Implikasinya terhadap Asimilasi Budaya ke dalam Gereja.
Publication details: Malang: Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti, 2022.Penjelasan: x, 55p. Hard Cover 29,5 cmSubyek: LOC classification:- Z5055.I5 .B689 2022
Jenis barang | Current library | Nomor panggil | Copy number | Status | Tanggal jatuh tempo | Kode batang |
---|---|---|---|---|---|---|
Skripsi, Tesis dan Disertasi | Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti | Z5055.I5 .B689 2022 (Telusuri rak(Opens below)) | 1 | Not for loan | 21739 |
Browsing Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti shelves Close shelf browser (Hides shelf browser)
Z5055.I5 .B675 2021 Eksegesis Teks Makna Frase "Janganlah Membawa Kami ke dalam Pencobaan" dalam Matius 6:13 | Z5055.I5 .B681 2021 Studi Komparasi Konsep Jiwa dalam Film Soul dan Teologi Kristen. | Z5055.I5 .B687 2022 Makna Perayaan Undhuh-Undhuh bagi Jemaat GKJW di Mojowarno. | Z5055.I5 .B689 2022 Studi Eksegesis Teks Wahyu 2:12-17 dan Implikasinya terhadap Asimilasi Budaya ke dalam Gereja. | Z5055.I5 .B698 2022 Manusia Menjadi Tuhan? Sebuah Tinjauan Teologis-Apologetis terhadap Pemikiran Yuval Noah Harari tentang Manusia. | Z5055.I5 .B700 2022 Tinjauan Etis Teologis terhadap Praktik Masturbasi. | Z5055.I5 .B748 2024 Studi Deskriptif Pemahaman Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti tentang Pelayanan. |
Karya tulis ini memuat studi eksegesis terhadap teks Wahyu 2:12-16 dengan menggunakan metode penafsiran historico-grammatical, yakni suatu penafsiran dengan menyelidiki kesejarahan dan tata bahasa dari kitab yang diteliti. Penulisan Kitab Wahyu dilatarbelakangi oleh tekanan yang dihadapi oleh gereja di provinsi Asia pada masa pemerintahan Kaisar Domitianus. Gereja Pergamus, yang merupakan fokus dari studi ini, menghadapi masalah dimana beberapa dari anggota gerejanya melakukan sinkretisme dengan budaya lokal, yakni dengan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Praktik penyembahan berhala ini disebabkan oleh adanya kultus kaisar serta keberadaan kuil-kuil pemujaan dewa lokal di Pergamus. Yohanes memposisikan dirinya sebagai nabi dengan menyampaikan nubuat kepada gereja tersebut dengan mengajak mereka untuk bertobat dari pelanggaran yang telah dilakukan. Hasil dari studi eksegesis terhadap teks Wahyu 2:12-16 diimplikasikan ke dalam praktik dan batasan asimilasi budaya lokal di Indonesia ke dalam gereja, dengan tujuan agar gereja tidak melakukan kesalahan yang sama, sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa anggota gereja di Pergamus.
Kata kunci: Eksegesis, Kitab Wahyu, Sinkretisme
There are no comments on this title.