Makna dan Praktek Persepuluhan bagi Jemaat.

By: Publication details: Malang: STT Satyabhakti, 2016.Penjelasan: 88p. 29 cmLOC classification:
  • Z5055.I5 .S550 2016
Konten:
Persepuluhan bukanlah pokok teologi yang baru, melainkan telah berjalan selama ribuan tahun. Diakhir abad ke 20, isu ini kemudian muncul seakan-akan seperti suatu isu atau masalah teologis yang baru. Ada yang menganggap praktik persepuluhan sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang, hanya berlaku di zaman Perjanjian Lama di bawah hukum Taurat Musa. Namun Ada juga yang dengan setia mempraktekkan persepuluhan ini. Penulis kemudian tertarik untuk meneliti bagaimana pemahaman dan praktek persepuluhan di dalam jeamaat. Karya tulis ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan praktek jemaat tentang persembahan persepuluhan di dalam gereja. Kemudian penulis kan meneliti kesesuaian atau kesejajaran antara konsep dan praktek persepuluhan di dalam Alkitab dengan konsep dan praktek persepuluhan jemaat di dalam gereja. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, penulis menemukan bahwa terdapat kesesuaian dan ketidak sesuaian antara pemahaman jemaat dengan pandangan Alkitab mengenai persembahan persepuluhan. Begitu juga dengan praktek persepuluhan jemaat tidak memiliki kesesuai dengan praktek persepuluhan yang ada di dalam Alkitab. Tidak adanya kesesuaian atau kesejajaran ini, disebabkan karena tidak adanya pengajaran secara spesifik mengenai konsep persepuluhan kepada jemaat. Materi persepuluhan hanya disampaikan melalui khotbah-khotbah, dan itu pun sangat jarang dilakukan.
Tag-tag dari perpustakaan ini: Tidak ada tag dari perpustakaan ini untuk judul tersebut. Log masuk untuk menambah tag
Star ratings
    Average rating: 0.0 (0 votes)
Holdings
Jenis barang Current library Nomor panggil Copy number Status Tanggal jatuh tempo Kode batang
Skripsi, Tesis dan Disertasi Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti Z5055.I5 .S550 2016 (Telusuri rak(Opens below)) 1 Not for loan 21543

Persepuluhan bukanlah pokok teologi yang baru, melainkan telah berjalan selama ribuan tahun. Diakhir abad ke 20, isu ini kemudian muncul seakan-akan seperti suatu isu atau masalah teologis yang baru. Ada yang menganggap praktik persepuluhan sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang, hanya berlaku di zaman Perjanjian Lama di bawah hukum Taurat Musa. Namun Ada juga yang dengan setia mempraktekkan persepuluhan ini. Penulis kemudian tertarik untuk meneliti bagaimana pemahaman dan praktek persepuluhan di dalam jeamaat.
Karya tulis ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan praktek jemaat tentang persembahan persepuluhan di dalam gereja. Kemudian penulis kan meneliti kesesuaian atau kesejajaran antara konsep dan praktek persepuluhan di dalam Alkitab dengan konsep dan praktek persepuluhan jemaat di dalam gereja.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, penulis menemukan bahwa terdapat kesesuaian dan ketidak sesuaian antara pemahaman jemaat dengan pandangan Alkitab mengenai persembahan persepuluhan. Begitu juga dengan praktek persepuluhan jemaat tidak memiliki kesesuai dengan praktek persepuluhan yang ada di dalam Alkitab.
Tidak adanya kesesuaian atau kesejajaran ini, disebabkan karena tidak adanya pengajaran secara spesifik mengenai konsep persepuluhan kepada jemaat. Materi persepuluhan hanya disampaikan melalui khotbah-khotbah, dan itu pun sangat jarang dilakukan.

There are no comments on this title.

to post a comment.

Powered by Koha