Aktivasi Otak Tengah: Suatu Tinjauan Etis Teologis terhadap Asumsi Dasar Aktivasi Otak Tengah.
Publication details: Malang: STT Satyabhakti, 2012.Penjelasan: 55p. 29, 5 cmLOC classification:- Z5055.I5 .F428 2012
Jenis barang | Current library | Nomor panggil | Copy number | Status | Tanggal jatuh tempo | Kode batang |
---|---|---|---|---|---|---|
Skripsi, Tesis dan Disertasi | Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti | Z5055.I5 .F428 2012 (Telusuri rak(Opens below)) | 1 | Not for loan | 21396 |
Aktifitas otak tengah merupakan metode untuk meningkatkan kecerdasan anak untuk menjadi anak jenius. Anak-anak yang dapat mengikuti aktivasi otah tengah adalah berumur 5-15 tahun. Tiga metode yang digunakan dalam melakukan aktivasi otak tengah adalah metode menggunakan teknologi komputer, metode gelombang audio, metode belajar dengan menutup mata. Asumsi dasar dari pelaksanaan aktivasi otak tengah adalah untuk mengimbangi antara otak kanan dan otak kiri sehingga anak menjadi cerdas bahkan jenius.
Dilihat dari sudut pandang etis-teologis, pelatihan aktivasi otak tengah tidak dapat dibenarkan secara ilmiah maupun iman Kristen, sebab secara ilmu kedokteran otak tengah bukan berada di antara otak kanan dan otak kiri melainkan di antara otak depan dan otak belakang. Secara iman Kristen, seorang anak yang dijeniuskan dalam waktu dua hari menentang kedaulatan Allah.
There are no comments on this title.